MEMBUAT BARANG DARI FIBERGLASS
Bahan Pembuat Fiberglass
Di samping bahan-bahan yang disebutkan di atas, dalam pembuatan fiberglass diperlukan peralatan antara lain :
a. Wadah, untuk tempat mencampur resin dan mencuci alat.
b. Pengaduk untuk resin dan pengambil pigment.
c. Kuas, untuk meratakan resin pada permukaan yang dilapisi fiberglass.
d. Masker, untuk menghindari masuknya zat kimia berbahaya, bau menyengat, serbuk/serat halus dan lain-lain.
e. Kain lap, untuk membersihkan kotoran/ceceran resin.
f. Alat tambahan lain seperti gergaji, gunting, gerinda dan lain-lain mungkin dibutuhkan dalam beberapa jenis pekerjaan.
(a) membuat master cetakan;
(b) membuat fiberglass hasil; dan
(c) finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah tutup bumper belakang mobil.
3) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat, yang penting keadaannya bersih.
4) Membuat adonan fiberglass dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan ini hingga merata, kalau kelamaan dapat mengeras duluan.
5) Selanjutnya adonan fiberglass diulaskan dengan cepat pada mal sebelah luar dan ditunggu sampai kering. Agar cepat kering dapat dijemur di terik matahari.
6) Memasang/menempatkan mat pada permukaan lapisan adonan fiberglass. Ukuran mat menyesuaikan bentuk mal.
7) Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepat serta ditunggu sampai kering.
8) Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari mal-nya dan siap digunakan sebagai cetakan fiberglass. Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat, campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal dari pada iberglass hasil, yaitu sekitar 2 – 3 mm atau
dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.
1) Menyiapkan master cetakan.
2) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli/ kaleng bekas cat/mangkuk, yang penting keadaannya bersih.
3) Resin sejumlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
4) Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalis-nya 50 cc.
5) Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campuran tersebut dan pigmen atau zat pewarna.
6) Apabila semua campuran ter-sebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambah-kan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak.
7) Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya yaitu memoles permukaan master cetakan pada bagian dalam dengan mirror (sebagai pelicin dan pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata.
8) Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
9) Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap.
10) Permukaan cetakan diolesi PVA untuk menjaga agar permukaan cetakan tidak lengket dengan fiberglass hasil. Apabila mirror dan PVA tidak tersedia, dapat digunakan cairan pembersih lantai sebagai gantinya.
11) Mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/ campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering. Seperti langkah sebelumnya, yakni untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
12) Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja ukuran mat harus menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk cetakan.
13) Selanjutnya di atas mat tersebut dilapisi lagi dengan adonan dasar. Untuk menghindari adanya gelembung, pengolesan adonan dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan mengakibatkan fiberglass mudah keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin kuat daya tahannya.
14) Selain itu sebagai penguat dapat ditambahkan tulangan besi atau tripleks, terutama untuk bagian yang lebar. Tujuannya adalah agar hasilnya tidak mengalami kebengkokan.
15) Pelepasan fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat terjadi penyusutan.
c. Langkah finishing
* Resin
2. Membuat cetakan fiberglass sesuai ukuran gambar Gambar produk yang telah dibuat kemudian digunakan untuk menciptakan cetakan fiberglass dengan ukuran tertentu. Cetakan ini dibuat dari bahan fiberglass untuk mempermudah pembentukan.
3. Finising desain cetakan fiberglass. Finising dilakukan untuk melihat keakuratan ukuran dan kesesuaian bentuk cetakan dengan model gambar.
3. Proses pencetakan
Terdapat beberapa cara dalam pembuatan fiberglass antara lain:
* Resin + Katalis = mudah pecah
* Fiberglass Cloth + Resin + Katalis
* Resin + talk + Katalis = Kuat
Didalam pembuatan fiberglass mengunakan cara yang kedua yaitu Resin + talk + Katalis. Proses pencetakan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
1. Siapkan alat-alat berupa gelas air mineral, pengaduk, dan sarung tangan.
2. Tuangkan resin, katalis dan talc kedalam gelas air mineral dengan perbandingan campuran Resin : Katalis = 1 liter : 10cc (0,01 L), sedangkan resin ditambah talk kira-kira perbandingan 1:1 3. Tambahkan air secukupnya untuk menjaga agar bahan baku tidak mudah mengeras
3. Tambahkan pigmen sesuai warna yang dikehendaki dan aduk-aduk sampai merata
4. Tuangkan bahan baku kedalam cetakan dan tunggu hingga mengering dan keras
5. Keluarkan fiberglass dari cetakan
BAHAN PEMBUAT FIBERGLASS
Ditulis oleh fiberglassikhwan di/pada Agustus 1, 2009
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEj-Oxe4iPsFYzeg6uzQM4oObwMnG0RAsdprc9xJquqblIK-G_ZqzvOJ2fFAIoq6pn5Wk1Gz91PdadUKvAS0ofQulRiaoxRWTMFYKp2WmHsg28BSS_BaTitPt2q2Yky0ozQS0YtrS9TxjpNOXmgA6NVqKymB8URui3LZhx62tL3ba6owcRQgH-u_4hg=)
Bahan Pembuat Fiberglass
Bahan pembuat fiberglass pada umumnya
terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam sebagai bahan utama dan 5 macam
sebagai bahan finishing, diantaranya : erosil, pigmen, resin, katalis,
talk, mat, aseton, PVA, mirror, cobalt, dan dempul.
a. Erosil
berglass Bahan ini berbentuk bubuk sangat
halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi sebagai perekat mat
agar fiberglass menjadikuat dan tidak mudah patah/pecah.
b. Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti
lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi untuk mengencerkan semua
bahan yang akan dicampur. Resin mempunyai beberapa tipe dari yang keruh,
berwarna hingga yang bening dengan berbagai kelebihannya seperti
kekerasan, lentur, kekuatan dan lain-lain. Selain itu harganya-pun
bervariasi.
c.Katalis
Katalis berbentuk cairan jernih dengan
bau menyengat. Fungsinya sebagai katalisator agar resin lebih cepat
mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit saja tergantung pada
jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga mempengaruhi
jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan
mengental akan membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan
dengan resin baru yang masih encer. Zat kimia ini biasanya dijual
bersamaan dengan resin. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan
katalisnya 1/40 liter.
d. Pigment
Pigment adalah zat pewarna saat bahan
fiberglass dicampur. Pemilihan warna disesuaikan dengan selera
pembuatnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk mempermudah proses akhir
saat pengecatan.
e. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan
terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai dengan
anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai
pelapis campuran/adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia
tersebut bersenyawa dan mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya.
Akibatnya fiberglass menjadi kuat dan tidak getas.
f. Talk
Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa
bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan
fiberglass agar keras dan agak lentur.
g. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening,
fungsinya yaitu untuk mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila resin
terlalu kental yang akan mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi
sulit dan lama keringnya.
h. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan
berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar cepat kering,
terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer.
Bahan ini dikategorikan sebagai penyempurna, sebab tidak semua bengkel
menggunakannya. Hal ini tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas
resin yang digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur
dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak,
dapat menimbulkan api.
i. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir
biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk melapis antara master
mal/cetakan dengan bahan fibreglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan
tersebut tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat
dilepas dengan mudah dari master mal atau cetakannya.
j. Mirror
Sesuai namanya, manfaatnya hampir sama
dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan
mempunyai warna bermacam-macam. Apabila PVA dan mirror tidak tersedia,
perajin/pembuat fiberglass dapat memanfaatkan cairan pembersih lantai
yang dijual bebas di mall/ toserba.
k. Dempul
Setelah hasil cetakan terbentuk dan
dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu
dilakukan pendempulan.Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan
menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.
Peralatan FiberglassDi samping bahan-bahan yang disebutkan di atas, dalam pembuatan fiberglass diperlukan peralatan antara lain :
a. Wadah, untuk tempat mencampur resin dan mencuci alat.
b. Pengaduk untuk resin dan pengambil pigment.
c. Kuas, untuk meratakan resin pada permukaan yang dilapisi fiberglass.
d. Masker, untuk menghindari masuknya zat kimia berbahaya, bau menyengat, serbuk/serat halus dan lain-lain.
e. Kain lap, untuk membersihkan kotoran/ceceran resin.
f. Alat tambahan lain seperti gergaji, gunting, gerinda dan lain-lain mungkin dibutuhkan dalam beberapa jenis pekerjaan.
- Pembuatan Fiberglass
(a) membuat master cetakan;
(b) membuat fiberglass hasil; dan
(c) finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah tutup bumper belakang mobil.
- Pembuatan master cetakan
1) Membuat mal cetakan Membuat mal cetakan dapat dilakukan dengan cara membuat tutup bumper dengan kertas karton yang ukuran dan bentuknya sama persis dengan ukuran dan bentuk aslinya.
Apabila tersedia bentuk asli tutup bumper (tentunya yang sudah tidak terpakai), maka bentuk asli tutup bumper ini dapat dimanfaatkan sebagai mal.
2) Melapisi mal tersebut dengan PVA atau mirror.Apabila bahan ini tidak tersedia maka dapat menggunakan cairan pembersih lantai.Apabila tersedia bentuk asli tutup bumper (tentunya yang sudah tidak terpakai), maka bentuk asli tutup bumper ini dapat dimanfaatkan sebagai mal.
3) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat, yang penting keadaannya bersih.
4) Membuat adonan fiberglass dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan ini hingga merata, kalau kelamaan dapat mengeras duluan.
5) Selanjutnya adonan fiberglass diulaskan dengan cepat pada mal sebelah luar dan ditunggu sampai kering. Agar cepat kering dapat dijemur di terik matahari.
6) Memasang/menempatkan mat pada permukaan lapisan adonan fiberglass. Ukuran mat menyesuaikan bentuk mal.
7) Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepat serta ditunggu sampai kering.
8) Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari mal-nya dan siap digunakan sebagai cetakan fiberglass. Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat, campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal dari pada iberglass hasil, yaitu sekitar 2 – 3 mm atau
dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.
- Pembuatan fiberglass hasil
1) Menyiapkan master cetakan.
2) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli/ kaleng bekas cat/mangkuk, yang penting keadaannya bersih.
3) Resin sejumlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
4) Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalis-nya 50 cc.
5) Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campuran tersebut dan pigmen atau zat pewarna.
6) Apabila semua campuran ter-sebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambah-kan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak.
7) Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya yaitu memoles permukaan master cetakan pada bagian dalam dengan mirror (sebagai pelicin dan pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata.
8) Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
9) Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap.
10) Permukaan cetakan diolesi PVA untuk menjaga agar permukaan cetakan tidak lengket dengan fiberglass hasil. Apabila mirror dan PVA tidak tersedia, dapat digunakan cairan pembersih lantai sebagai gantinya.
11) Mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/ campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering. Seperti langkah sebelumnya, yakni untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
12) Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja ukuran mat harus menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk cetakan.
13) Selanjutnya di atas mat tersebut dilapisi lagi dengan adonan dasar. Untuk menghindari adanya gelembung, pengolesan adonan dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan mengakibatkan fiberglass mudah keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin kuat daya tahannya.
14) Selain itu sebagai penguat dapat ditambahkan tulangan besi atau tripleks, terutama untuk bagian yang lebar. Tujuannya adalah agar hasilnya tidak mengalami kebengkokan.
15) Pelepasan fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat terjadi penyusutan.
c. Langkah finishing
Pada langkah finishing, langkah pertama
yang dilakukan yaitumerapikan fiberglass setelah dilepaskan dari master
cetakannya denganmenggunakan gergaji, gunting, atau gerinda. Apabila
fiberglass hasil telah rapi dapat dilakukan proses pengamplasan
permukaan, pendempulan,dan pengecatan fiberglass, sesuai dengan warna
yang diinginkan
atauBahan Fiberglass
Istilah
fiberglass umumnya digunakan untuk suatu produk baik lembaran maupun
masif berserat menggunakan bahan dasar resin. Proses pembuatan
fiberglass itu sendiri melalui beberapa proses dan membutuhkan bahan
baku antara lain resin, katalis, talc, wax, pigmen (pewarna). Sedangkan
proses pembuatannya yaitu (i) pengadaan bahan-bahan Fiberglass, (ii)
proses pembuatan desain, (iii) proses pencetakan. Bahan-bahan Fiberglass
Untuk mebuat fiberglass dibutuhkan beberapa bahan baku antara lain:
* Resin
Resin adalah bahan kimia yang berbentuk
cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin
bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan
resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk
bentuk yang menonjolkan kebeningannya. Sedangkan resin jenis butek lebih
banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah,
resin ini dapat dengan mudah dibeli di toko-toko kimia.
* Katalis
Cairan ini bisa dibilang pendamping setia
resin, cairan ini biasanya berwarna bening dan berbau agak sengak.
Cairan ini berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber,
semakin banyak katalis maka akan semakin cepat adonan mengeras akan
tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan ini jika mengenai kulit akan terasa
panas, seperti cairan air zuur.
* Talc
Bahan berbentuk bubuk putih yang
menyerupai terigu ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglass
utama (resin, katalis dll) sehingga sepeti plastik. Semakin banyak
campuran Talc pada adonan, maka hasil fiberglass akan menjadi lebih
tebal dan berat.
* Wax (Mold Release)
Bahan ini sepintas mirip mentega/keju
ketika masih di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin pada tahap
pencetakan dan agar resin tidak menempel pada cetakan. 2. Pembuatan
desain Langkah-langkah dalam membuat desain antara lain dengan:
1. Membuat visualisasi produk dengan gambar melalui komputer.
Melakukan pembuatan pola melalui komputer yang kemudian dituangkan dalam
gambar desain. Hal ini bertujuan memvisualisasikan desain prosuk yang
akan dibuat dan mempermudah dalam pencetakan.2. Membuat cetakan fiberglass sesuai ukuran gambar Gambar produk yang telah dibuat kemudian digunakan untuk menciptakan cetakan fiberglass dengan ukuran tertentu. Cetakan ini dibuat dari bahan fiberglass untuk mempermudah pembentukan.
3. Finising desain cetakan fiberglass. Finising dilakukan untuk melihat keakuratan ukuran dan kesesuaian bentuk cetakan dengan model gambar.
3. Proses pencetakan
Terdapat beberapa cara dalam pembuatan fiberglass antara lain:
* Resin + Katalis = mudah pecah
* Fiberglass Cloth + Resin + Katalis
* Resin + talk + Katalis = Kuat
Didalam pembuatan fiberglass mengunakan cara yang kedua yaitu Resin + talk + Katalis. Proses pencetakan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
1. Siapkan alat-alat berupa gelas air mineral, pengaduk, dan sarung tangan.
2. Tuangkan resin, katalis dan talc kedalam gelas air mineral dengan perbandingan campuran Resin : Katalis = 1 liter : 10cc (0,01 L), sedangkan resin ditambah talk kira-kira perbandingan 1:1 3. Tambahkan air secukupnya untuk menjaga agar bahan baku tidak mudah mengeras
3. Tambahkan pigmen sesuai warna yang dikehendaki dan aduk-aduk sampai merata
4. Tuangkan bahan baku kedalam cetakan dan tunggu hingga mengering dan keras
5. Keluarkan fiberglass dari cetakan
BAHAN PEMBUAT FIBERGLASS
Ditulis oleh fiberglassikhwan di/pada Agustus 1, 2009
Resin
Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll sebagai pengganti mika, namun penggunaan resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika, masih belum menghasilkan kualitas yang memuaskan. Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah dibeli di toko-toko kimia.
Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll sebagai pengganti mika, namun penggunaan resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika, masih belum menghasilkan kualitas yang memuaskan. Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah dibeli di toko-toko kimia.
Katalis
Cairan ini bisa dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna bening dan berbau agak sengak. Cairan ini berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka akan semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan ini jika mengenai kulit akan terasa panas, seperti cairan air zuur.
Cairan ini bisa dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna bening dan berbau agak sengak. Cairan ini berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka akan semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan ini jika mengenai kulit akan terasa panas, seperti cairan air zuur.
Kalsium Karbonat
Bahan berbentuk bubuk putih yang menyerupai terigu ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll). Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum menemukan perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium Karbonat.
Bahan berbentuk bubuk putih yang menyerupai terigu ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll). Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum menemukan perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium Karbonat.
Met/Matt
Met merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat penguat dari adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain, karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun.
Met merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat penguat dari adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain, karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun.
Kobalt (Cobalt Blue)
Kobalt adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).
Kobalt adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).
Wax (Mold Release)
Bahan ini sepintas mirip mentega/keju ketika masih di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.
Bahan ini sepintas mirip mentega/keju ketika masih di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.
Comments
Post a Comment